Analisis Kasus Stan Berdasarkan Pendekatan Psikoanalisis

AUTOBIOGRAFI STAN

Stan lahir di Ashfield, 1 Februari 1844 adalah seorang sarjana psikologi berusia 35 tahun yang saat ini bekerja dibidang pembangunan dan tertarik melanjutkan pendidikan Magisternya dibidang konseling anak-anak. Stan adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara, memiliki dua orang kakak (laki-laki dan perempuan) dan seorang adik laki-laki. Stan pernah menikah dan telah bercerai, hal ini karena istrinya yang tidak puas dengan keadaan Stan. Istrinya digambarkan sebagai seorang wanita yang keras, dominan, dan sering memaki Stan sebagai orang yang tidak berguna salah satu penyebabnya adalah ketika melakukan hubungan seks, kebanyakan Stan mengalami impotensi.
Stan adalah pemabuk berat, itu terjadi ketia ia merasa sepi dan takut.Ketakutannya lebih didominasi pada kemampuannya untuk menjalin hubungan sosial. Stan mengalami kesulitan ketika harus menjalin hubungan dekat dengan orang lain terutama wanita. Ia selalu merasa takut dengan apa yang dipikirkan orang tentangnya, dia selalu merasa orang lain tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengannya. Terlebih ketika berhadapan dengan wanita, ia merasa lemah, menjadi dingin, berkeringat dan merasa terepit. Stan juga sering mengalami kecemasan yang kuat di malam hari  dan selalu memikikan untuk mati. Hal ini karena perasaan bersalah yang amat kuat pada diri sendiri dan oranglain serta kemarahan pada orangtuanya yang tidak memperlakukannya dengan baik.
Stan memiliki orangtua yang selalu bertengkar. Dalam keluarga, ibu Stan lebih dominan dan dimata Stan ibunya sangat kuat dan berkuasa. Bagi Stan, ayahnya adalah laki-laki yang lemah karena selalu dimaki-maki oleh ibunya dan tidak pernah melawan. Dalam keluarga, ia selalu dibanding-bandingkan dengan kakak laki-laki dan perempuanya. Ayah dan ibu Stan selalu mengatakan bahwa dirinya tidak berguna dan merasa lebih baik apabila Stan tidak pernah dilahirkan sedangkan mereka selalu memanjakan adik laki-lakinya.
Pada akhirnya, Stan melakukan konseling karena ingin menghilangkan penderitaannya karena perasaan cemas yang akut dan perasaan bersalah yang mendalam. Ia memilih wanita sebagai konselornya untuk menantang dirinya sendiri.


ANALISIS KASUS STANLEY HALL BERDASARKAN PANDANGAN PSIKOANALISIS

Pendekatan psikoanalisis berfokus pada ketidaksadaran dari perilaku Stan. Perpektif ini memberi perhatian penuh pada pengalaman-pengalaman individu yang di represi. Apa yang pendekatan ini lakukan adalah berusaha mengangkat pengalaman masa lalu dalam ketidaksadaran Stan menjadi sesuatu pengalaman yang disadari sepenuhnya. Analisis yang digunakan berdasarkan teori Psikoanalisis dalam Corey (2009); Freud (1958) & Santrock, (2007) sebagai berikut:
1.      Pengalaman yang direpresi
Freud menyumbangkan teorinya mengenai konsep represi adalah memaksa pengalaman-pengalaman yang tidak diinginkan dan penuh dengan kecemasan memasuki ketidaksadaran sebagai pertahanan terhadap rasa sakit yang disebabkan oleh kecemasan itu.
·         Pengalaman yang direpresi menyebabkan Stan melakukan kompensasi dalam berbagai perilakunya. Perikau tersebut adalah  Stan menjadi takut pada orang dewasa khususnya wanita. Ia takut dihakimi dan dianggap tidak kompeten atau tidak memenuhi harapan masyarakat sebagai laki-laki yang kuat, tegar dan sempurna. Perasaan ini terjadi karena sejak kecil Stan selalu dibanding-bandingkan dengan saudaranya. Lebih dari itu, Orangtua Stan tidak mengharapkan kehadiran Stan. Ia takut mendapatkan penolakan yang sama di masyarakat.
2.      Pengalaman yang difiksasi
Fiksasi adalah keadaan menggantungkan kondisi dengan tujuan mengurangi ketegangan. Kondisi ini dilakukan dengan Stan yang mengalami stagnansi pada fase oral, sehingga dia merasa aman tetap menjalani fase tersebut.
·         Pengalaman yang difiksasi ditandai dengan ketergantungannya pada minuman keras. Dalam teori yang dijelaskan dalam teori perkembangan Freud bahwa Stan mengalami stagnansi pada fase oral. Fase oral yang berlangsung selama 18 bulan pertama dimana pusat kenikmatan adalah mulut.
3.      Masalah pada Gender-Role Identification
·         Ketakutannya pada wanita, disebabkan oleh ibunya yang keras dan mendominasi. Ia sering melihat ibunya memaki-maki dan menghina ayahnya yang tidak melakukan pembelaan apapun. Karena hal tersebut Stan menggeneralisasikan bahwa semua wanita seperti ibunya. Sehingga dia belajar mengenai dasar identitas laki-laki dan perempuan berdasarkan orangtuanya.


TERAPI YANG DIGUNAKAN DENGAN PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Terapis melakukan tranferensi dengan mengeksplorasi semua masa lalu Stan.
Transferensi adalah proses pemindahan emosi-emosi yang terpendam atau direpresi sejak awal masa kanak-kanak oleh klien kepada terapis.
Tujuannya adalah membuat hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari, sehingga Stan tidak akan dikontrol oleh ketidaksadarannya. Stan sadar bahwa dia sudah memahami dinamika perilakunya. Pada akhirnya, terapis berharap bahwa Stan akan melupakan masa lalu yang berhubungan dengan kejadian yang traumatik. Terapis juga berharap Stan yang dulu menilai dirinya penuh dengan ketidak mampuan menjadi Stan yang berhasil dengan menggunakan bakat-bakatnya. Stan berharap dapat memperoleh ketenangan dan kenyamanan dalam dirinya dengan menyeimbangkan id dan egonya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psiko-edukasi (non training)

Pengalaman Tes PAPS UGM